*Cerpen
*Created by : Fadhilah Afra
*Date : Monday, September 26, 2011 at 7:12pm
Hai aku cewek yang berusia 14 tahun,, aku sekarang duduk di kelas 2 SMP,, nama ku Dinda Giovani Putri. Aku mempunyai 5 orang sahabat,, mereka semua adalah :
*Created by : Fadhilah Afra
*Date : Monday, September 26, 2011 at 7:12pm
Hai aku cewek yang berusia 14 tahun,, aku sekarang duduk di kelas 2 SMP,, nama ku Dinda Giovani Putri. Aku mempunyai 5 orang sahabat,, mereka semua adalah :
1. Rena Dwi Putri
2. Fanya Cheliana
3. Natasha Gina
4. Doni Pratama
5. Weno Ade Putra
Di antara mereka berlima,, aku paling dekat sama Natasha Gina,, soalnya kalo aku lagi ada masalah pasti aku curhat sama dia. Kami berlima sudah berteman sejak kelas 1 SMP,, kalo guru memberi tugas,, kami pasti selalu satu kelompok.
Pada saat belajar IPS,, ibu guru memberikan tugas dan dia menyuruh untuk membentuk kelompok. Sepulang sekolah,, kami sepakat akan membuat tugas IPS itu di rumah Rena. Seperti biasa,, di sepanjang perjalanan Doni pasti selalu membuat kami semua tertawa dengan lawakannya yang sering keluar dari mulut dia,, dia adalah sahabat ku yang paling lucu.
Rena,, Fanya,, dan Natasha tertawa dengan lawakan Doni,, tapi entah kenapa Weno tidak ikutan tertawa,, aku pun langsung bertanya “eh No,, kok kamu gk ikutan sih?” Weno menjawab “ha ? Ikutan apa ?” “ya ikutan tertawa,, kamunya melamun terus,, kamu mikirin apa sih ?” “gk ada kok” “oh gitu ya” “iya”. Singkat padat dan jelas,, itulah Weno,, bagi aku dia itu orangnya sangat misterius,, cewek-cewek banyak yang suka sama dia,, malah cewek tercantik di sekolah kami saja suka sama Weno,, tapi entah kenapa dia tidak mau sama cewek itu,, benar-benar anak yang aneh.
Tidak lama kemudian kami pun sampai di rumah Rena,, ibu Rena pun langsung menyapa kami semua “eh udah pulang ya,, ayo Rena ajak teman-teman kamu masuk” Rena menjawab “ iya ma”,, mereka pun masuk dan menuju ke taman belakang. “eh kalian mau minum apa nih ?” Tanya Rena. “air putih aja deh” jawab Fanya.”ah masa air putih aja,, aku buatin jus ya!” Tawar Rena. “yaudah deh terserah kamu aja Ren! Hehe” Balas Natasha. “oke deh” Rena pun langsung masuk ke rumah.
Akhirnya Rena pun keluar dengan membawakan minuman dan makanan,, setelah itu kami pun langsung mengerjakan tugas. Selama kami mengerjakan tugas,, Doni tidak henti-hentinya membuat perut kami menjadi sakit akibat dari lawakannya. Aku masih saja memperhatikan Weno,, karena aku penasaran,, aku pun mendekati Weno,, aku berusaha terus untuk membuat Weno menjadi tertawa,, tetapi sama sekali tidak ada hasil.
Tidak lama kemudian,, tugas kami pun selesai,, sekarang saatnya bagi kami untuk berpamitan dengan orang tuanya Rena “om tante kami pulang dulu ya!” Kami semua berpamitan. “iya,, hati-hati di jalan” Balas kedua orang tua Rena. Akhirnya mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah,, aku mengucapkan salam kepada kedua orang tua ku,, setelah itu aku langsung menuju ke kamar. Karena aku masih penasaran sama Weno,, aku langsung saja sms Weno.
*SMS*
Dinda : Hai Weno !
Weno : Ada apa Dinda ?
Dinda : Kamu kenapa sih dari tadi diam aja,, ayolah cerita sama aku !
Weno : Aku mau aja cerita sama kamu,, tapi aku takut nanti kamu kasih tau sama yang lain.
Dinda : Gk kok,, aku janji,, emangnya ada apa sih,, kok kayak lagi putus cinta aja !
Weno : Ya kamu benar,, aku lagi sedih karena cinta.
Dinda : Ha ? Sejak kapan kamu ngerti sama cinta,, pacaran aja belum pernah !
Weno : Maaf aku ngerahasiain ini dari kalian,, sebenarnya selama ini aku sudah punya pacar,, aku gk mau certain aja.
Dinda : Ha ? Anak mana ? kok kami gk pernnah lihat kamu pacaran sama tuh cewek ya ?
Weno : Dia anak Bandung,, udah 3 bulan kami pacaran,, tapi hubungan kami sekarang sudah berakhir,, padahal aku sudah berusaha menjadi cowok yang setia,, tapi usaha ku gagal.
Dinda : Weno gk boleh bilang kayak gitu,, bagi aku kamu itu cowok yang paling setia,, kamu belum gagal kok,, kamu tenang aja,, cewek di dunia ini kan masih banyak,, bukan Cuma dia aja !
Weno : Thanks ya Dinda,, tapi aku kecewa sama diri aku sendiri.
Dinda : Sudah-sudah,, gk usah di pikirkan lagi.
Weno : Iya Dinda,, Makasih ya kamu udah mau dengarin cerita aku.
Dinda : Iya Weno sama-sama.
Weno : Udah dulu ya,, bye.
Dinda : Iya.
Sejak aku mendengar cerita dari Weno aku langsung berpikir kalo Weno itu cowok yang setia,, aku gk nyangka kalo Weno itu orangnya sangat romantis,, tapi aku tetap gk boleh suka sama dia,, dia itu sahabat aku,, pokoknya aku tetap gk boleh suka sama dia.
Entah kenapa setiap malam aku selalu memikirkan Weno,, apa aku sekarang suka sama sahabat aku sndiri ? Dia manis,, baik,, pintar,, dan setia,, dia persis seperti cowok yang aku cari-cari selama ini.
Keesokan harinya,, tiba-tiba Weno menyapa aku dengan senyuman yang paling manis yang tidak pernah aku lihat sebelumnya “hai Dinda J” sapa Weno. “hai juga Weno J”. Apa aku bermimpi ya ? Ah tidak,, ini semua nyata,, kenapa tiba-tiba Weno menjadi tersenyum semanis itu kepada ku ?. Di sepanjang perjalanan aku selalu tersenyum sendiri,, semua orang melihat ke arah ku,, tapi aku tetap saja melanjutkan perjalanan ku.
Aku merasa kalo setiap aku bertemu Weno entah kenapa jantungku menjadi berdebar-debar,, apakah ini sebuah petanda kalo aku jatuh cinta sama Weno sahabat aku sendiri ? Ya tuhan,, apa aku salah telah mencintai dan menyayangi sahabat ku sendiri ? kenapa saat ini aku ingin sekali memiliki dia,, apakah mungkin itu semua akan terjadi ? Aku suka dia,, dia begitu sempurna untukku,, tapi sayang dia masih cinta sama mantannya yang dulu,, mungkin itu semua hanya khayalanku saja.
Tiga bulan kemudian,, sedikit demi sedikit Weno pun sudah mulai berubah,, dia pun menjadi lebih terbuka dengan kami semua,, dan dia juga telah melupakan mantannya itu. Sekarang aku dan Weno juga sudah semakin dekat,, aku sangat yakin kalo Weno sekarang suka sama aku. “hm hm,, kayaknya ada yang lagi jatuh cinta nih” Sindir Natasha yang mengejutkan Weno. “ iya nih,, kayaknya bakalan ada Sahabat Jadi Cinta nih!” Sindir Doni. “kalian apa-apaan sih,, nggak kok yah Weno!” Aku pun menjadi malu. “iya,, aku suka sama Dinda!” Weno menyatakan dengan suara yang sangat lantang. “ haa ? Cieee !” Kompak mereka. “ah Weno apa-apaan sih !” Dinda sambil mencubit kecil perut Weno. “gk apa-apalah Dinda,, aku memang suka kok sama kamu. Kamu mau gk jadi pacar aku ?” Terang-terangan Weno. “udah terima aja Dinda,, kamu kan pernah bilang ma aku kalo kamu udah lama suka sama Weno,, yaudah inilah saat yang tepat buat kamu ungkapin semua perasaan kamu” Jelas Natasha. “yaudah deh,, iya Weno,, aku terima kamu jadi pacar aku” Hati ku pun langsung lega ketika aku mengiyakan pernyataan Weno yang sudah aku tunggu-tunggu selama ini.
Enam bulan telah berlalu,, kami pun telah menjadi anak kelas 3 SMP yang dewasa dan cukup mengerti dalam segi percintaan,, hubungan aku dan Weno pun semakin hari semakin membaik,, aku berjanji akan selalu menjaga Weno dan aku akan menjadi cewek yang paling setia di dalam hidupnya,, dan aku tidak akan pernah mengecewakan dan menyia-nyiakan Weno seperti apa yang telah dilakukan sama mantannya yang dulu.